Belajar Sejarah di Cu Chi Tunnel

4/20/2018 07:19:00 PM

Chào buổi sáng! Selamat pagi! Hari ini sesuai jadwal saya akan mengikuti Củ Chi Tunnel Tour bersama The Sinh Tourist. Yak, hari ini adalah rupa-rupa wisata sejarah. Pulang traveling cuma bawa foto dan oleh-oleh itu kurang keren kawan. Sepulang jalan-jalan nambah pengetahuan itu baru jempolan. Menurut saya sih begitu. Jadi tidak sah rasanya traveling ke Vietnam tanpa tahu sejarah kemenangan Vietnam dalam perang melawan Amerika (dan Perancis). FYI, di akhir postingan juga tersedia cara bagi yang ingin mengunjungi Củ Chi Tunnel menggunakan bus umum.


Keberangkatan Củ Chi Tunnel Tour ini dijadwalkan pukul 07:15 WVBHCMCDS (Waktu Vietnam Bagian Ho Chi Minh City dan Sekitarnya). Tapi setengah jam sebelumnya diharapkan sudah berkumpul untuk check in terlebih dahulu. Berarti 06:45 saya harus sudah nongkrong di The Sinh Tourist. Padahal jam sarapan di hotel baru dimulai tepat pukul 07:00. Iseng pukul 06:30 saya sempat melongok dan belum ada tanda-tanda sarapan bisa dimulai lebih gasik. Krik!


Di depan kantor The Sinh Tourist, sudah berkumpul banyak orang yang akan ikut tur ke berbagai destinasi. Setelah check in, masing-masing rombongan tur akan dibagi kedalam kelompok dan di handle oleh seorang guide. Ketika check in kita akan mendapatkan sebotol air mineral dan tisu basah yang ternyata enggak basah-basah amat.

Mineral Water + Tissue
Tepat pukul 07:15 setelah terlebih dahulu diumumkan melalui loudspeaker, guide kami mulai mengajak peserta tur menuju bus yang parkir di samping Central Park of Saigon. Sangat tepat waktu, apabila dibandingkan dengan kepulangan Habib Rizieq. Tiket kami diperiksa dan kami diharuskan duduk di samping pak kusir yang sedang bekerja sesuai nomor yang tertera pada tiket kami. 


Setelah semua lengkap, bus langsung melaju menembus kepadatan jalanan pagi HCMC. Guide kami hari ini bernama Tommy, setidaknya begitulah dia memperkenalkan diri. Nama Vietnamnya susah dieja dan akan lebih mudah apabila orang memanggilnya dengan panggilan yang familiar. Bukan, dia bukan Tommy si Ketua Partai Berkarya, juga bukan Tommy si Power Ranger Hijau. Pelafalan bahasa Inggris Tommy sangat bagus dengan sedikit aksen Vietnam yang cukup terasa. Skor TOEFL-nya berapa, Tom?

Tommy
Menurut Tommy, perjalanan normal menuju Cu Chi Tunnel ditempuh sekitar 1.5 jam. Tapi bisa jadi lebih lama berkaitan dengan arak-arakan jenazah PM Phan Van Khai hari ini. Hampir setengah jam Tommy ngoceh, melawak dan menjelaskan banyak info mengenai HCMC, sebelum menyudahi karena sebagian besar peserta tur tertidur. Termasuk saya.  

Courtesy of VnExpress International
Courtesy of VnExpress International
Sempat terbangun dan melihat pemandangan di luar banyak warga HCMC memadati tepi jalan menanti rombongan jenazah PM Phan Van Khai. Menariknya, tiap bertemu rombongan anak-anak sekolah, mereka otomatis akan melambaikan tangan ke arah bis kami. Langsung berasa artis yang dikerubutin fans-nya. Berikut adalah jepretan dari handphone China berawalan huruf X. Mohon maaf atas kualitas gambar dari gadget murah!




Saya terbangun ketika bus sudah mulai masuk area parkir Củ Chi Tunnel. Tommy mempersilakan para peserta tur untuk menuju toilet terlebih dahulu sebelum masuk ke lokasi. Tentunya agar nanti peserta tur nyaman berjalan-jalan dan tidak pipis sembarangan. Sementara kami beramai-ramai memadati toilet, Tommy mengurusi masalah pertiketan.



Oya, tiket masuk ke Củ Chi Tunnel tidak termasuk dalam tiket yang dibeli di The Sinh Tourist. Tiket masuknya seharga 110.000 VND. Tertera di loket tiketnya. Perlu diketahui, saat ini hanya ada dua set terowongan Củ Chi yang terbuka untuk umum. Yang akan saya kunjungi adalah bagian Bến Đình, seperti tertera pada gambar tiket di bawah ini. Sedangkan yang satu lagi di bagian Bến Dược.


Bến Đình adalah markas dari Komite Partai Distrik Củ Chi, sementara Bến Dược (yang mempunyai jaringan skala yang lebih besar) adalah basis dari Komite Partai yang juga berfungsi sebagai Markas Besar zona Sài Gòn, Chợ Lớn, Gia Định, serta zona militer. Konon, kedua situs ini memberikan pengalaman yang sangat berbeda kepada pengunjung. Bến Đình dapat menjadi pilihan yang paling pas jika hanya punya setengah hari kunjungan. Meskipun, yah, sebagai lokasi yang touristy konon kurang memberikan kualitas pengalaman yang otentik. Sebaliknya, Bến Dược akan menjadi rekomendasi terbaik jika kita punya banyak waktu. Tapi letaknya lebih jauh dari pusat kota sekitar 70 kilometer.

Pemeriksaan tiket
Củ Chi Tunnel adalah labirin terowongan bawah tanah yang luas dan membentang sepanjang jalan menuju perbatasan Kamboja. Dibangun dalam rentang sekitar 25 tahun dengan pembangunan awal dimulai pada tahun 1948 oleh Việt Minh selama perang melawan Perancis. Việt Minh adalah koalisi kemerdekaan nasional yang dibentuk di daerah Pác Bó oleh Hồ Chí Minh pada 19 Mei 1941. Saat itu Củ Chi Tunnel adalah sarana komunikasi antar desa dan juga membantu Vietnam menghindari tentara Perancis yang menjelajahi daerah tersebut.


Up we go!
Selama perang dengan Amerika, terowongan-terowongan itu diperpanjang di atas lahan seluas kira-kira 250 km. Terowongan ini bagi pasukan tempur Việt Cộng memainkan peran besar dalam membantu pasukan Vietnam menang melawan pasukan Amerika. 

Berbagai tingkatan kedalaman Cu Chi Tunnel
Bukan hanya rumah bagi ribuan gerilyawan Việt Cộng, tapi terowongan ini juga merupakan struktur rumit yang terdiri dari banyak parit, bunker, jebakan-jebakan (booby trap), tempat penampungan bom dan sistem ventilasi udara yang canggih. Para gerilyawan ini masak, makan, tidur, bekerja, dan bahkan pergi ke sekolah di terowongan ini ketika konflik berkecamuk di atas. Percaya atau tidak, ada rumah sakit, teater, sekolah, dapur, semuanya dibangun ke dalam sistem terowongan yang luar biasa ini. Mungkin kalau jaman sekarang, di dalam terowongan bisa ada Indomaret atau kedai Ayam Geprek. Củ Chi Tunnel juga digunakan sebagai basis untuk tim sabotase dan agen intelijen untuk menyusup ke Saigon.

And....
Secret Entrance to the tunnel
Untuk masuk ke terowongan ini sebenarnya agak susah. Selain pintu masuknya ditutupi oleh tanah dan dedaunan sehingga tidak terlihat sama sekali, para gerilyawan Việt Cộng membuat pintu masuk lorong ini sekecil mungkin. Pokoknya se-pas-banget-nya tubuh mereka. Tentu saja agar menyulitkan seandainya para tentara Amerika memaksa masuk ke lorong tersebut, ya, tubuh orang Asia pada umumnya lebih kecil ketimbang orang Amerika kan. Oya, untuk bagian Bến Đình pintu masuknya memang sudah disesuaikan untuk kebutuhan turis. Jadi ya badan-badan bongsor bule itu tetep bisa masuk buat foto menirukan guide berbaju hijau di atas. Tetapi konon yang di Bến Dược masih seperti aslinya.

Tommy explaining
Watch your step!
Jenis-jenis jebakan

Door Trap alias jebakan pintu
Selain ada sistem terowongan, Việt Cộng memasang banyak jebakan darat, seperti tanah yang digali dan ditutupi ranting dan dedaunan yang didalamnya terdapat puluhan besi runcing yang siap menusuk mati para tentara Amerika yang terperosok masuk jebakannya. Banyak sekali jenis jebakan disini dengan teknologi yang menurut saya sampai sekarangpun cukup canggih.


Pasukan gerilya Việt Cộng
Bekas tank yang terkena ranjau
Củ Chi Tunnel pernah berulang kali dijatuhi bom. Beberapa bom yang tidak meledak, atau menyisakan selongsongnya kemudian di daur ulang. Daur ulang sisa bom ini nantinya bisa digunakan sebagai bahan pembuat jebakan-jebakan baru. 



Nah, bagi yang doyan mainan game tembak-tembakan macam Call of Duty atau Counter Strike, di Củ Chi Tunnel kita bisa latihan menembak dengan senjata dan peluru asli. Tentu saja dengan membayar sejumlah uang. Mulai dari senjata klasik macam M1 Garand, atau senapan populer macam AK47, M16, sampai Machine Gun M30 dan M60. Hanya dilayani minimal pembelian per-10 peluru.



M60 Machine Gun
Meskipun Tommy memberikan kesempatan dan waktu bagi para peserta untuk mencoba menembak, nyatanya peserta tur tidak ada satupun yang berminat. Kebanyakan justru tertarik ingin segera mencoba masuk ke dalam terowongannya. Sebelum masuk, Tommy terlebih dahulu mengajak kami beringsut ke tempat pembuatan paper rice dan rice wine.  



Paper rice adalah sejenis lembaran kulit yang umum digunakan pada makanan Vietnam seperti Gỏi Cuốn (Spring Roll). Ketebalannya berbeda dengan kulit lumpia, paper rice terbilang sangat tipis seperti halnya selembar kertas.

Gỏi Cuốn (Courtesy of Steamykitchen.com)
Sedangkan rice wine, ya kalian tahulah tanpa harus saya jelaskan. Tentu saja ini adalah jenis minuman "kesehatan" bagi para gerilyawan. Bagaimanapun berperang kan perlu penyemangat, bro. Hahaha!


Kalau boleh jujur, meskipun saya kagum dengan bagaimana cara membuat paper rice super tipis itu, justru saya lebih sumringah melihat ibu pembuatnya. Ibu ini sudah ada di travel blog berangka tahun 2012 yang pernah saya baca sebagai referensi sebelum traveling kesini. Sekarang tahun 2018 dan beliau masih bikin paper rice disini.

Pembuat paper rice legendaris! 
Sebelum para peserta diperbolehkan masuk ke dalam terowongan, Tommy terlebih dulu mewanti-wanti. Bagi yang mempunyai penyakit pernafasan dan tekanan darah tinggi diharapkan untuk tidak masuk. Larangan yang juga diselorohkan Tommy adalah tidak boleh kentut sembarangan selama berada di dalam. Oya, terowongan ini mempunyai kedalaman sekitar 5 meter di bawah tanah dengan pintu keluar pada jarak 20 meter, 50 meter. "Dan bagi yang ingin menelusuri terowongan sampai perbatasan Kamboja, silahkan siapkan paspor dan visanya sekalian!" Yakali, Tom!


Pintu masuk
Sudah ditebak, saya jelas tidak menerobos sampai perbatasan Kamboja. 20 meter saya langsung keluar. Lorong yang sempit mengharuskan kita berjalan berjongkok-jongkok ria. Udara yang minim, pengap, panas dan paru-paru saya kembang kempis. Hey, 20 meter itu panjang lho! Tidak hanya saya, hampir separuh rombongan juga keluar setelah 20 meter. Separuh lagi ternyata sampai 50 meter tapi keluar dengan keadaan yang lebih mengenaskan ketimbang kami.


Inside the tunnel
Setelah menelusuri lorong-lorong yang menguras habis nafas dan tenaga, Tommy mempersilahkan kita untuk membersihkan diri dahulu. Lalu dia beringsut ke dapur sebentar untuk menyuguhkan makanan khas perang Vietnam. Jangan berharap macam-macam, namanya juga perang tidak bakalan ada rupa-rupa makanan enak macam Indomie Abang Adek, Sate Taichan apalagi Princess Cake milik Syahrini. Makanan khas perang Vietnam adalah singkong rebus lengkap dengan cocolan remah kacang bercampur garam.



Sebagian peserta tur awalnya ragu, tapi setelah icip malah nambah lagi. Wajar, selain singkong rebusnya enak, hampir semua peserta belum sarapan. Ya singkong rebus ini menjadi penunda lapar yang lebih baik ketimbang Ale-Ale dan Okky Jelly Drink yang tentunya tidak ada disini. Sebelum tur berakhir, bagi yang masih ingin melihat film dokumenter Perang Vietnam juga dipersilakan. Sebagian peserta termasuk saya sempat ingin menonton. Tapi setelah Tommy bilang di YouTube juga tersedia, maka kami berubah pikiran dan justru minta link video-nya. Bagi kalian yang juga ingin menonton, silakan cek di
https://youtu.be/19ejFuEyHyk

Video dokumenter
Sebagian orang mungkin bertanya, apakah Củ Chi Tunnel layak dikunjungi ketika berada di HCMC? Menurut saya, YA. Jelas ini adalah salah satu pilihan perjalanan terbaik di HCMC dan menjadi pelajaran sejarah yang sangat menarik. Terlebih bila dikombinasikan dengan kunjungan ke War Remnant Museum akan semakin maknyoooss!

Nah, bagi kalian yang tidak tertarik mengikuti tur, kalian bisa menggunakan bus umum ke Củ Chi Tunnel. Memang untuk kunjungan Củ Chi Tunnel menggunakan bus akan langsung menuju Bến Dược bukan Bến Đình seperti postingan ini. Pertama, sediakan waktu yang relatif longgar. Total waktu perjalanan dengan cara ini kira-kira 2,5 jam. Kedua, naiklah bus #13 dari 23-9 Park yang berada di dekat daerah Phạm Ngũ Lão.

Bus #13 (Courtesy of artydubs.com)
Interior Bus #13 (Courtesy of artydubs.com)
Bus #13 hanya perlu membayar 7000 VND dan memakan waktu sekitar 1,5 jam, tergantung lalu lintas. Turun di terminal Củ Chi. Tidak perlu khawatir ketiduran atau kebablasan sebab terminal Củ Chi adalah terminal pemberhentian terakhir dari bus #13.  

Tiket bus #13 (Courtesy of artydubs.com)
Di terminal Củ Chi naiklah bus #79 menuju ke Bến Dược dengan biaya 6000 VND (30-45 menit). Ketika berada di bus #79, ada baiknya kalian perlu meminta sopir untuk memberi tahu dimana pemberhentian yang tepat. Yak, pada akhirnya, jika kalian punya waktu yang longgar dan jalanan tidak ramai karena iring-iringan jenazah, akan lebih murah naik bus umum ketimbang ikut tur. 


Bus #79 (Courtesy of rjdexplorer.com)
Pintu Masuk Củ Chi via Bến Dược (Courtesy of rjdexplorer.com)
Pastikan kalian pergi lebih awal di pagi hari sehingga punya cukup waktu untuk menjelajah dan pulang sebelum jam operasional bus berakhir. Bus #79 berhenti beroperasi pada pukul 17.30 dan bus #13 pada 21:00. Jadi rencanakan dengan baik bila tidak ingin menginap di Củ Chi Tunnel. Selamat berpetualang!



Ho Chi Minh City Trip: Part 1 | Part 2 (You're here) | Part 3

You Might Also Like

1 komentar

  1. JOIN NOW !!!
    Dan Dapatkan Bonus yang menggiurkan dari dewalotto.club
    Dengan Modal 20.000 anda dapat bermain banyak Games 1 ID
    BURUAN DAFTAR!
    dewa-lotto.cc

    BalasHapus

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images

Instagram